Monday, July 4, 2016

Lirik lagu Jodoh – Single Iseng Terbaru 2016 - Anna Lisstya



Judul lagu : Jodoh
Genre : Pop
Album :Jodohku
Ciptaan : Anna Lisstya
Single lagu iseng terbaru aku nih. Rilis 4 juli 2016. Seperti biasa iseng-iseng bikin lagu, yaa biasalah buat nyalurin naluri ke-musisi-an aku gitu, haha kayak kalian gak tahu aku aja. Semalaman ngerjain langsung jadi nih guys, tapi masih polos banget gitu, belum ada aransemennya yaa seperti biasa-lah, its ok no problem,hehehe. Lagu ini temanya merelakan seseorang, gak mau terlalu mengikat seseorang, let it go gitu. Bahwa kalo dia jodoh kita mah mau bagemane juga bakalan menyatu. jodoh kan sudah ada yg ngatur tinggal deketin aja yg ngaturnya. jgn malah ngegalauin yg ga perlu. Dan Kalo dia bukan jodoh kita yaa brati dia jodoh orang intinya gitu wkwkwk. Lagu ini belum bisa kalian beli via iTunes dan via-via online lain. Videoclip-nya juga belum ada di chanel Youtube, jadi kamu belum bisa liat+download :P. Yaah gimana yaa, orang aku belum rekaman sih, belum syuting, soalnya kalian tahu kan aku tuh manusia super sok sibuk gitu :D. {HALAH PAKE ALASAN bilang aja kagak ada yang mau ngorbit’in lagu-lagu elooo :P } ~~~ {Ahh, kamu kok ngomongnya kek gitu. Sebetulnya tuh gini, mereka aja tuh yang belum berhasil nemu’in gua yang punya bakat super---super---super---} ~~~{super apa maksudnya???} ~~~ {SUPER - amburadul - wkwkwk }. AUU AHH. Segitu aja dulu yaa cuap-cuapnya. Now, Enjoy it, yaa guys.
~0~

JODOH
By : Anna Lisstya
Melepasmu pergi dari hidupku
Aku sangat rela
Karena jika kau bukan untukku
Sekuat apa aku mengikatmu
Pasti akan lepas juga

Reff :
Kan kuserahkan cintaku, hanya pada-NYA
Jika kau jodohku, pasti kau dan ku kan bersatu
Jika aku tulang rusukmu yang hilang itu
Aku pasti kan kembali kepadamu

Karena mudah bagi Allah
‘Tuk pertemukan yang jodoh

Reff :
Kan kuserahkan cintaku, hanya pada-NYA
Jika kau jodohku, pasti kau dan ku kan bersatu
Jika aku tulang rusukmu yang hilang itu
Aku pasti kan kembali kepadamu ohh kepadamu

Karena mudah bagi Allah
‘Tuk pertemukan yang jodoh
Mudah bagi Allah
Pertemukan yang jodoh oooh hhoo ohh . .

~0~

NB : kalo ada temen2 yg bersedia aransemen lagu ini, atau ngajakin kolab boleh juga :)



Saturday, July 2, 2016

BAB 4 - MAAFIN, DONG #BukuBolehDognSalah




Dikutip dari buku :
Judul : Boleh dogn salah [Boleh dong salah]
Penulis : Irfan AmaLee
Cet. 1.— Bandung: DAR! Mizan, 2006.
ISBN 979-752-463-9

Isi buku ini terdiri dari 5 BAB. Setiap BAB nya isinya menarik banget .. ASLI .. cocok deh buat bacaan kamu-kamu, iyyaaa kamu... pas lagi ada waktu longgar sambil nge-teh kek apa kek hehe... Apalagi kamu juga bisa download buku ini versi e-booknya, so praktis banget bisa disimpen di smartphone kamu jadi setiap ada kesempatan kamu bisa sesekali baca. Karena menurut aku kalian perlu deh baca, soalnya pokok bahasannya dalem banget. Ini buku kayaknya sih WAJIB DIBACA BUAT PARA PERFEKSIONIS . Oke langsung aja tanpa basa-basi, pada kesempatan kali ini aku bakalan share isi BAB ke 4 dari buku ini. Cekidot. Have fun yaa ^_^
BAB 4 - MAAFIN, DONG !
~0~
“MAAF” HARUS SELALU READY STOK
Cobalah lihat kamus setiap bahasa dunia. Pasti di sana selalu ada kata maaf. Kayaknya, nggak ada satu bahasa pun di dunia yang nggak punya kata maaf. Orang-orang zaman dulu, yang pertama kali bikin bahasa, pasti sudah menyiapkan kata ini karena mereka sadar kalau manusia pasti memerlukannya. Seandainya manusia nggak pernah berbuat salah, pasti kata maaf nggak bakal ada dalam bahasa manusia. Cuma di kamusnya malaikat yang nggak ada kata maaf. Soalnya, mereka memang nggak pernah melakukan kesalahan.
Di dalam bahasa Arab, maaf adalah afwan yang asal katanya dari ‘afa. Kata ‘afa ini makna dasarnya, sih, sesuatu yang berlebih. Misalnya, kamu punya baju sepuluh stel, tapi lemari kamu cuma muat 7 stel; nah, kelebihan baju itu harus kamu berikan. Jadi, kata ‘afa identik dengan memberikan kelebihan yang kita miliki.
Begitu juga arti maaf. Kita harus selalu punya stok maaf yang buanyak, yang selalu siap untuk dibagikan kepada setiap orang yang melakukan kesalahan kepada kita. Makanya, untuk masalah maaf-memaafkan, nggak ada istilah “tiada maaf bagimu”.
‘Afa dalam bahasa Arab bisa juga berarti “menghapuskan”. Biasanya, kata ‘afa ini dimisalkan dengan jejak kaki di padang pasir yang terhapus disapu angin atau air, nggak berbekas sama sekali.
Nah, begitu juga sifat maaf. Kalau kita sudah memafkan kesalahan, nggak usah lagi ada sisa dendam atau unek-unek di dalam hati. Kalau mulut sudah memberi maaf, tetapi di hati masih ada sisa dendam atau kesel; berarti kamu belum memaafkan.
Eh, kalau kita bisa memahami kata maaf sampe dalam, sebetulnya, maaf ini satu ramuan ajaib yang membuat hidup kita jadi plong. Kalau sudah jago memaafkan, pasti hati kita bakalan kinclong. Nggak ada rasa kesal atau dendam. Hidup ini dijamin cerah sumringah. Ingat nggak lagunya Armand Maulana yang bunyinya kayak gini, “Seandainya kita bisa saling memaafkan ....”
Kalau nggak bisa memaafkan kesalahan diri kita dan orang-orang di sekitar kita, berarti kita memungkiri kemanusiaan kita. Kalau nggak pernah mau memaafkan, sama aja kamu menganggap diri kamu malaikat yang dikelilingi malaikat lain yang nggak pernah berbuat salah.
Gini aja deh, kalau masih susah memaafkan, cepetan sadari bahwa diri kamu dan orang-orang di sekitarmu itu manusia juga, yang nggak pernah bisa bebas dari salah. Pasti kamu sudah tahu kalau kebanyakan sikap frustasi berawal dari sikap nggak bisa memaafkan kesalahan.
Banyak remaja yang terlibat narkoba gara-gara nggak bisa memaafkan kesalahan ortunya. Dia kesal, trus mengutuk ortunya sekaligus mengutuk hidupnya. Akhirnya, dia lari dari kenyataan, lalu masuk ke alam imajinasi narkoba.
Kamu juga pasti sudah tahu kalau banyak anak cewek jadi lesbian gara-gara dia pernah dikecewain sama cowoknya. Kesalahan cowoknya membuat dia kehilangan kepercayaan sama semua cowok di dunia dan dia memutuskan untuk menjalin kasih sama sesama jenis. Kalau kita nggak bisa memaafkan diri kita, kejadiannya bakal kayak remaja di Jepang yang gampang banget bunuh diri, kayak cerita berikut ini ....
  ~0~
PLEASE... FORGIVE ME !!!  JANGAN BUNUH DIRI !!!
Hidup bisa jadi kusut kalau kita nggak bisa memaafkan kesalahan orang lain atau kesalahan diri sendiri. Hati kita bakal dipenuhi kutukan, penyesalan, dan rasa dendam. Kalau sudah gitu, hidup jadi nggak menarik untuk diterusin. Akhirnya, bunuh diri, deh, kayak anak-anak Jepang.
Kehidupan di Jepang yang makin ketat membuat orang nggak boleh bikin salah atau gagal. Sistem sosial di sana nggak memberi peluang buat orang-orang yang gagal. Jepang cuma buat orang-orang sukses. Setiap orang menekan dirinya buat mencapai kesuksesan. Akhirnya, orang-orang yang merasa gagal nggak punya kesempatan untuk memaafkan kegagalannya. Sebagai sanksinya, mereka menghukum diri dengan pamitan sama dunia ini. Mereka bunuh diri, Man!
Beberapa waktu lalu, polisi Jepang telah menemukan mayat sembilan remaja yang diyakini bunuh diri bersama. Tujuh mayat ditemukan di sebuah mobil yang diparkir di wilayah pinggiran sebelah barat Tokyo, sedangkan dua lainnya ditemukan di sebuah mobil di selatan ibu kota Jepang itu.
Sumber informasi adalah seseorang yang menjadi teman kelompok itu. Ia menerima e-mail yang memberitahukan rencana bunuh diri. Mereka tampaknya meninggal karena keracunan karbon monoksida setelah menyalakan tungku arang di dalam mobil van.
Jenazah dua orang yang diduga korban bunuh diri, ditemukan di daerah pinggiran Tokyo yang lain pada waktu yang sama. Polisi yakin, mereka melakukan kontak satu sama lain melalui salah satu dari belasan situs bunuh diri yang muncul di Jepang beberapa tahun ini.
Situs-situs tersebut menawarkan saran dan teknik bagi mereka yang ingin merencanakan bunuh diri, tetapi nggak melakukannya sendiri. Situs-situs itu menjadi media “janjian” untuk bunuh diri bersama (Jadi, yang bersama itu bukan cuma buka puasa, bunuh diri juga ada bunuh Kesalahan dan kegagalan adalah sahabat kesuksesan dan hidup itu sendiri. diri bersama!). Tahun lalu, angka bunuh diri di Jepang mencapai rekor tertinggi yaitu 34 ribu orang lebih.
Fakta tersebut sudah cukup kuat buat kamu renungkan. Itulah salah satu dampak dari sikap nggak bisa memaafkan diri sendiri, ditambah sistem sosial yang nggak bisa menerima kegagalan. Apa pun alasannya, bunuh diri itu bukan solusi terbaik. Kesalahan dan kegagalan adalah sahabat kesuksesan dan hidup itu sendiri. Kita masih punya banyak kesempatan untuk memperbaiki kesalahan dan membalas kegagalan. Kalau orang-orang di sekitar kita nggak bisa menerima kesalahan, kejadiannya bakal seburuk yang dialami Escobar yang akan saya ceritakan di tulisan berikutnya ....

~0~
DOR !!! UNTUK SEBUAH KESALAHAN NGGAK DISENGAJA
Hidup ini memang kejam! Mungkin, begitu kata Andreas de Escobar jika dia masih sempat mengungkapkan isi hatinya sebelum mengembuskan napasnya yang terakhir. Andreas Escobar mati muda di usia 24 tahun setelah dua belas peluru menembus tubuhnya sebagai imbalan dari kesalahan yang betul-betul nggak disengaja.
Andreas Escobar mencetak gol bunuh diri ke gawang Columbia dan menyebabkan timnya keok oleh kesebelasan Amerika dengan skor 1-2. Mungkin, kalau kamu pecandu bola, pasti ingat kejadian memilukan pada Piala Dunia 1994 ini.
Semua orang memahami perasaan suporter Columbia yang kecewa berat akibat tim pujaannya tersisih dari ajang Piala Dunia 1994. Kita juga masih bisa memaklumi jika semua telunjuk tertuju pada Escobar, sang Biang Kekalahan. Tapi, mari tanya hati nurani kita, apakah nyawa seorang manusia harus dikorbankan untuk membayar kekecewaan itu? Kayaknya, itu keterlaluan, deh!
Akan tetapi, itulah wajah persepakbolaan Columbia yang disokong duit-duit mafia narkoba. Para cukong dan bandar nggak rela tim yang mereka danai kalah, apa pun alasannya. Mereka merasa berhak menghukum orang yang mereka anggap salah. Pada 2 Juli 1994, seorang dari mafia menemui Escobar di sebuah bar di salah satu Kota Medelin. “DOR! DOR! DOR!”
Sepak bola cuma sebuah permainan, bisa terjadi ratusan gol indah dan ratusan kesalahan yang nggak terduga. Tetapi, hidup Escobar, hidup seorang manusia, bukan permainan. Sebuah kehidupan yang harganya jauh lebih mahal daripada sekadar permainan sepak bola.
Mungkin aja, Escobar bermain sepak bola untuk mencari kehidupan yang lebih layak di sebuah negara miskin kayak Columbia. Mungkin aja, keluarganya hidup dari uang hasil jerih payah Escobar di lapangan.
Kesalahan Escobar sebagai seorang pemain belakang, nggak ada bedanya dengan kesalahan seorang penulis yang salah ketik atau koki yang masakannya terlalu asin— sebuah kesalahan yang wajar dilakukan setiap orang dalam bekerja.
Orang yang menembak Escobar pastilah jenis orang yang nggak biasa menerima kesalahan orang lain. Jenis orang ini selalu menghendaki orang lain berlaku seperti yang ia inginkan. Otoriter. Dia sama sekali nggak mengizinkan orang lain melakukan kesalahan sedikit pun. Kalau ada orang lain yang coba-coba bikin salah, dia pasti akan memberikan perhitungan yang jauh lebih dahsyat dari kadar kesalahan yang dia hukum. Tipe orang kayak gini bisa bahaya banget kalau jadi guru. Pasti banyak murid yang kena sanksi dan hukuman.
Jenis orang kayak gitu, di kamusnya cuma ada dua kata: benar atau dihukum. Kalau kamu nemuinorang kayak gitu, suruh aja dia minggat dari kehidupan manusia. Suruh dia hidup sama malaikat yang nggak pernah berbuat salah. Atau, kalau gatel pengin nyalurin hasrat ngehukum orang, suruh dia pergi ke neraka. Di sana, dia pasti puas ngehukum orang.
Sikap kita terhadap orang yang berbuat salah seharusnya seperti sikap Maimun bin Mahram. Dia itu sufi besar yang selalu merasa kasihan terhadap orang yang berbuat salah. Dia pernah berkata, “Demi Allah, aku rela kulitku digunting, asalkan tidak ada seorang pun yang berbuat dosa.”
Dia bakal jatuh sakit kalau mengetahui ada sekelompok orang yang berbuat dosa. Sebaliknya, jika ada orang bertobat, dia bakal kembali sembuh. Semua itu karena sikap empati yang dalam banget. Dia tahu pasti, orang yang berbuat salah itu memerlukan kasih sayang. Mereka perlu bantuan untuk memperbaiki kesalahannya, bukannya dihukum.
~0~
KATA MAAF PALING MAHAL DIDUNIA
Stok maaf seorang ibu itu punya nilai yang sangat mahal. Kalau kita berbuat salah sama ibu, terus ibu kita nggak ngasih maafnya sama kita, bisa berabe akibatnya. Si Malin Kundang anak durhako adalah buktinya. Dia dikutuk jadi batu gara-gara ibunya nggak maafin anaknya yang jadi tajir, tapi nggak ngakuin maminya.
Waktu zaman Nabi juga pernah terjadi peristiwa yang mirip dengan kisah Malin Kundang.
Waktu itu, ada seorang laki-laki yang sedang meregang nyawa, sekarat. Lama ditunggu, nyawanya nggak juga lepas dari tubuhnya. Para sahabat yang melihat kejadian itu langsung melapor kepada Rasul. Setelah melihat peristiwa itu, Rasul langsung meminta untuk menghadirkan ibu dari orang yang sekarat itu.
Setelah hadir di sisi anaknya, ibu itu ditanya, “Apakah anak itu pernah melakukan kesalahan yang belum Ibu maafkan?”
Si ibu mengiyakan. Anaknya itu pernah melakukan suatu kesalahan dan dia nggak bisa memaafkan kesalahan itu, bahkan dia berjanji nggak bakalan memaafkannya sampekapan pun.
Rasul mengerti perasaan si ibu itu, tetapi Rasul juga mencoba memberi pengertian kepada si ibu. Kalau si ibu nggak kasih maaf, tuh, anak; si anak bakal terus tersiksa dalam keadaan sekarat. Tahu nggak, sekarat itu sakit banget. Makanya, orang sekarat selalu terlihat tersiksa.
Awalnya si ibu keberatan, tapi akhirnya kata maaf meluncur dari mulutnya. Nggak lama kemudian, nyawa anaknya terlepas dengan mudah dari raganya. Itulah, kata maaf dari ibu begitu berharga sekaligus “berbisa”. So, don’t try it at home it’s very dangerous!
Tapi inget, suatu ketika, kalau jadi ortu; kamu juga jangan mentang-mentang punya kekuasaan, lalu semenamena menahan kata maaf buat anak kamu. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, kata maaf itu harus selalu ready stok. Dia siap dibagikan kapan pun diminta.
Kalau kata maaf itu sudah diberikan, jangan ada sisa dendam di hati sebab maaf itu seperti angin yang menghapuskan jejak kaki di padang pasir—nggak ada bekasnya. Kalau pelit membagi kata maaf, kamu mestinya malu sama Allah yang begitu murah memberikan kata maaf-Nya.
~0~
ALLAH AJA MAAFIN
Rasul pernah mendengar pengakuan seorang pemuda yang melakukan perbuatan menjijikkan dan dia nggak bisa memaafkan perbuatan itu. Tapi, Allah langsung menegur Rasul. Cerita lengkapnya begini ....
Waktu itu, ketika Rasul ngumpuldi masjid, ada seorang pemuda yang terus menangis di luar masjid. Rasul menyuruh Umar memanggil pemuda itu. Setelah ditanya tentang masalah yang sedang dia hadapi, pemuda itu menceritakan sebuah pengalaman yang betul-betul menjijikkan.
Suatu malam, diam-diam, pemuda itu menggali kuburan seorang wanita. Kemudian, dia bermaksud menzinai perempuan yang telah menjadi mayat itu. Tetapi, beberapa saat sebelum dia melakukan niatnya, mayat itu berkata, “Apakah kamu akan melakukan perbuatan hina dan membiarkanku dalam keadaan junub?” Pemuda itu merasa terguncang. Dia menghentikan niatnya. Setiap kali ingat kejadian itu, dia selalu menangis keras hingga pingsan.
Mendengar cerita pemuda itu, wajah Rasul memerah dan menghardik pemuda itu, “Pergi Kau! Allah nggak akan memaafkan perbuatanmu.”
Pemuda itu merasa terpukul. Gimana nggak terpukul, biasanya Rasul selalu memaafkan orang yang mengakui kesalahan di hadapannya. Tapi kali ini, Rasul malah menghardiknya. Berarti, perbuatannya sangat hina sehingga Rasul pun nggak mau memaafkan. Dengan sedih, pemuda itu berjalan menyusuri gurun dengan penyesalan yang tetep bersarang di hatinya.
Setelah kejadian itu, Allah mengutus malaikat menemui Rasul dan berkata, “Wahai Rasul, apakah kamu yang menciptakan pemuda itu?” Rasul menjawab, “Tidak.”
“Apakah kamu yang memberi rezeki pemuda itu?”
“Tidak.”
“Nah, mengapa kamu menghukum pemuda itu? Padahal, yang berhak menghukum itu Allah?”
Rasul segera sadar bahwa dia telah melakukan hal yang salah kepada pemuda tadi.
Kadang-kadang, ortu atau guru kita merasa memiliki kekuasaan untuk menghukum kita karena kesalahankesalahan kecil. Sering kali, kita dengar mereka bilang, “Kamu ini sudah dikasih uang, dikasih semua kebutuhan, malah nakal. Dasar anak nggaktahu diri!” Seolah-olah, mereka telah memiliki semua kehidupan kita sehingga mereka berhak menghukum kita. Padahal, semua yang mereka berikan, itu, kan, rezeki kita yang dititipkan melalui mereka.
Kita juga sering menghukum orang lain karena kita berpikir bahwa kita memiliki rekening kebaikan yang kita tanam di teman kita. Mungkin, kamu merasa sering membantu seorang teman. Karenanya, kamu berhak menyuruh dia dan menghukum dia ketika dia berbuat salah. No, Man! Nggak seorang pun berhak menghukum kesalahan orang lain. Kesalahan milik semua orang. Setiap orang berhak memperbaiki kesalahannya. Hal paling bijak yang bisa kita lakukan adalah membantu setiap orang untuk menyadari kesalahannya dan menyuport dia supaya mau memperbaikinya.
~0~
BILA SURGA DAN NERAKA NGGAK ADA
Waktu kecil dulu, saya pernah berpikir, seandainya Allah memberikan teguran langsung jika kita berbuat salah. Misalnya, setiap kali berbohong, tiba-tiba hidung kita jadi panjang mirip Pinokio. Atau, tiap kali nyontek, kepala kita benjol.
Kalau caranya kayak gitu, pasti orang-orang bakalan mikir seribu kali sebelum ngelakuinkesalahan. Tapi, ternyata Allah nggak begitu. Dia sudah menentukan hukum kehidupan ini dengan adil. Kita dikasih otak dan hati biar kita bisa menakar perilaku kita sendiri.
Pertama kali berbohong, pasti ada rasa bersalah dalam hati kita. Tapi, semakin sering melakukannya, pasti kita ngerasabiasa-biasa aja. Kata Imam Al-Ghazâlî, hati kita itu mirip cermin. Setiap kali kita melakukan dosa, pasti bakal ada satu titik yang menodai cermin itu. Kalau kita terus-terusan melakukan dosa, pasti cermin itu bakal dipenuhi titik-titik hitam sampe kita nggak bisa lagi melihat diri kita di cermin itu. Kita nggak bisa lagi membedakan mana yang dosa dan mana yang nggak.
Allah juga sudah membuat aturan main lain. Allah menyiapkan persidangan di akhirat nanti untuk membalas semua kebaikan dan kesalahan kita. Di sana, data kesalahan kita tercatat rapi dalam sistem database yang supercanggih. Nggak ada satu pun yang kelewat, bahkan kesalahan sebesar atom pun ada catatannya. Tapi, jangan takut. Semua itu Allah siapinagar kita tetepwaspada, biar kita selalu ingetbahwa kita juga manusia yang bisa bikin salah.
Oh, iya, adanya hukuman atas kesalahan itu jangan jadi fokus kamu. Usaha untuk memperbaiki kesalahanlah yang harus jadi fokus. Kita bisa belajar dari sufi wanita bernama Rabi’ah Al-Adawiyah yang pernah bilang begini, “Kalau aku melakukan kebaikan karena ingin surga-Mu, jangan izinkan aku masuk ke surga-Mu. Kalau aku tidak melakukan kesalahan karena takut neraka, masukkanlah aku ke neraka!”
Kata-kata dari Rabi’ah Al-Adawiyah itu dalembanget. Rabi’ah ngajarinkita cinta tingkat tinggi. Dia ngajak kita buat mendasari semua perbuatan itu dengan rasa cinta, bukan karena ingin balasan atau takut hukuman.
Dari syair Rabi’ah inilah Ahmad Dani, pentolan grup band Dewa, bikin syair lagu yang dia nyanyikan bareng sama Chrisye, “Bila surga dan neraka tak pernah ada, masihkah kau, tunduk kepada-Nya?”

~0~
Thanks for reading
Love Share
Anna Lisstya #AL