Friday, August 22, 2014

Surat kecil untuk Tuhan



Tuhan . . .
Mereka  begitu  sangat  baik  juga  penuh  kasih
Cinta  yang mereka  berikan  begitu  tulus  mengalir  deras  untukku
Mereka  lentera  disepanjang  hari - hari ku
Mereka  pejuang - pejuang  sejati  alam  kehidupanku
Mereka  malaikat -malaikat  tanpa  sayap yang  senantiasa  menjagaku 
Dekapan mereka  adalah  kehangatan  yang  senantiasa  selalu  ku  rindukan
Sungguh  aku  Sayang  mereka

Tuhan  . . .
Sempatkanlah  aku  tuk  bahagiakan  mereka ,  para  malaikat kecilku
Cintanya lah  yang membuatku  bertahan  disini , di  dunia  yang misterius  ini
Sejuta  bintang  ingin daku  persembahkan  hanya  untuk  mereka   Ayah  Ibuku , walau itupun belum  cukup  tuk  menebus  segala pengorbanannya  yang  teramat  untuk ku
Tuhan  tahu  do’aku  slalu  menyertai mu
Berharap  dikau  bahagia  slalu  dalam  hidupmu
Berharap  senyum  sumringah  slalu  menghiasi  bibirmu
Sekali  lagi   aku mau bilang . . . aku  sayang  kalian  AYAH . . . IBU . . .
untuk selamanya
Tuhan  persembahkanlah  pintu  surga MU  untuk  mereka  yang  tlah sukses   menjagaku . . . 

Wednesday, August 13, 2014

Di sepertiga malam-MU aku bersujud



Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Alhamdulilah, puji syukur atas kehadirat ALLAH SWT yang maha pemurah lagi maha penyayang yang senantiasa memberikan kesempatan menulis kepada saya untuk sekedar berbagi cerita dan pengalaman-pengalaman kehidupan saya.

          Ku ucap “Subhanallah” wujud syukur saya atas kebesaran ALLAH SWT. di tengah-tengah kegundahan saya tentang bagaimana saya kedepannya, sanggupkah saya melakukan ini dan itu, bisakah saya ................. dan bla bla bla, DIA yang Maha Kuasa membangunkan saya dari tidur saya yang galau. Kasih-NYA membimbing saya untuk melaksanakan sunah Rosul-NYA, dan di malam yang syahdu itu saya pasrahkan diri saya sepenuhnya, dan di sepertiga malam nan agung, saya tak mampu menahan segala derita, kecewa, galau juga asa, saya ambruk bertekuk lutut dan bersujud penuh kepasrahan pada kebesaran-NYA dalam menetapkan ketentuan-NYA yang tak terhindarkan itu.

          Dan di sepertiga malam yang mulia ini saya kembali, saya berserah diri, tak kuasa menahan segalanya sendiri. Menahan segala yang memberatkan hati. Dan hanya Kepada-NYA yang Maha Pendengar saya utarakan segala jeritan dalam isi hati juga segala harapan-harapan saya.

          DIA lah yang kuasa, dan makhlukNYA tak kuasa dan tak berkuasa atas apapun. Tak begitu dimengerti maksud ALLAH atas ketetapan-NYA yang tak terhindarkan yang sangat mengejutkan dan menggemparkan jiwa saya tadi pagi. Dan semuanya yang terjadi, pastilah akan ada hikmah dan pelajaran berharga bagi saya nantinya. Dan sebagai makhluk-NYA yang tak pernah ada kuasa ini saya bersujud memohon ampunan, juga bimbingan dan petunjuk penuh harap dan isak tangis yang tak mampu terbendung. Dan semoga kedepannya saya dapat memegang tanggungjawab besar yang tlah mereka amanahkan kepada saya yang dengan sangat tiba-tiba itu. Berharap selalu ALLAH selalu menuntunku dan memberi penerangan dalam gelapku. Berharap sekali ALLAH senantiasa menguatkanku saat aku merasa letih dan tak berdaya memegang kemudiku. Berharap sangat ALLAH selalu menjaga iman dan islamku dalam setiap langkah kakiku, agar aku selalu tenang dan damai dalam pangkuan-NYA yang indah dan agar aku terus ikhlas dan sanggup memikul tanggung jawab apapun dengan sebaik-baiknya sampai tiba saatnya nanti masa kadaluarsa. Dan oleh karena ALLAH senantiasa bersamaku, maka aku merasa aman dan baik-baik saja.

Sekian yang dapat saya share-kan , dan berakhirlah kebersamaan kita kali ini. Disambung lain kesempatan lagi insyaALLAH, dengan judul-judul yang baru. Salam hangat sahabatku yang seiman, colek @UmmiAbi @sahabatkuGEMINI @sahabatku(D) @sahabatku(D)ygLain
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh

Tuesday, August 5, 2014

Tes Buta Warna dengan Buku Ishihara




Pada dasarnya sensasi penglihatan warna adalah merupakan fenomena sangat individual (subyektif).

Didunia ini ada 3 (tiga) macam warna dasar antara lain : merah, hijau dan biru/violet. Dan dari ketiga warna dasar tersebut akan memunculkan berbagai warna lain, dengan perbandingan tertentu dari warna dasar tersebut. Inilah yang disebut Teori Tri Warna atau Teori Young.

Kemudian juga terdapat Teori Helm-Holzt yang membenarkan tentang Teori Tri Warna (Young),  dan juga mengatakan baahwa di retina terdapat tiga conus (reseptor) yang masing-masing peka terhadap sinar warna-warna dasar (merah, hijau, dan biru). Dari penjelasan tersebut maka Teori Helm-Holzt juga disebut Teori Tri Reseptor.

Kemudian yang ketiga adalah adanya teori gabungan yaitu Teori Young Helm -Holzt  yaitu bahwa daya untuk membedakan warna terdapat di retina, bukan di otak dan adanya sensasi warna yang timbul adalah tergantung intensitas perangsangan conus/reseptor.

Apabila tiga conus terangsang dengan intensitas sama maka ini akan menimbulkan sensasi warna PUTIH. Sebaliknya, bila ketiga conus tak terangsang maka akan mengakibatkan sensasi warna HITAM.

Seseorang dikatakan tidak buta warna yaitu harus memiliki minimal tiga macam reseptor/conus.

Berikut  ini adalah pembagian buta warna, berdasarkan jumlah conus/reseptor pada retina :
1.     Tri chromat
Disini terdapat 3 macam conus.
Kemungkinan yang terjadi :                 
>> normal : bila ke-3 conus tersebut baik maka mata orang tersebut adalah normal.

Tapi bila ada satu conus yang tidak begitu peka lagi terhadap warna dasarnya disebut Tri chromat anomali. Tri chromat anomali :
>> PROTAnomali          : seseorang kurang mampu melihat Merah.
                   >> DEUTRAnomali : seseorang kurang mampu melihat Hijau.
                   >> TRITAnomali : seseorang kurang mampu melihat Biru.

ANOMALI : adanya kecenderungan seseorang kurang mampu atau kurang peka terhadap warna-warna tertentu.

2.     Di chromat
Disini terdapat 2 macam conus.
Kemungkinan yang terjadi :
>> PROTAnopia : seseorang buta warna terhadap warna MErah.
>> DEUTRAnopia : seseorang buta warna terhadap warna Hijau.
>> TRITAnopia : seseorang buta warna terhadap warna Biru.

3.     Mono chromat
Disini terdapat 1 macam conus saja.
>> hanya dapat membedakan putih – hitam – kelabu.
>> pada orang yang mengalami buta warna total maka hanya dapat melihat seperti klise/film (ini jarang terjadi).
>> pada kasus buta warna yang berat biasanya disertai dengan kelemahan visus/ ketajaman.



Perbandingan untuk laki-laki dan perempuan terhadap buta warna adalah 8% : 0,4%. Sehingga lebih utama terjadi pada laki-laki. Buta warna umumnya merupakan faktor keturunan, yaitu pada kromosom X yang sifatnya ressesif.

Misalnya, anak perempuan dari ayah yang mengalami buta warna merupakan carrier, dan buta warna ini diturunkan pada anak laki-lakinya. Sehingga buta warna ini terutama terjadi pada anak laki-laki generasi ke-2.


Tujuan dilakukannya test buta warna adalah untuk mengetahui seseorang mengalami buta warna atau tidak. Test buta warna bisa dilakukan dengan menggunakan buku ishihara. Tes Ishihara adalah tes buta warna yang dikembangkan oleh Dr. Shinobu Ishihara. Tes ini pertama kali dipublikasi pada tahun 1917 di Jepang. Sejak saat itu, tes ini terus digunakan di seluruh dunia, sampai sekarang. Tes buta warna Ishihara terdiri dari lembaran yang didalamnya terdapat titik-titik dengan berbagai warna dan ukuran. Titik berwarna tersebut disusun sehingga membentuk lingkaran. Warna titik itu dibuat sedemikian rupa sehingga orang yang buta warna tidak akan melihat perbedaan warna seperti yang dilihat mata orang normal (pseudo-isochromaticism).

         
Adapun beberapa contoh dari Ishihara’s test yaitu:
                                                        
-- Baik normal dan mereka dengan semua jenis defisiensi penglihatan warna membacanya sebagai 12.
                                                                
-- Orang yang normal membaca ini sebagai angka tetapi orang yang kekurangan merah-hijau membaca ini sebagai 3. Mereka yang buta warna total tidak bisa membaca angka apapun.
                                                                
-- Orang normal membaca ini sebagai 29. Mereka yang kekurangan merah-hijau membaca ini sebagai 70. Mereka yang buta warna total tidak bisa membaca angka apapun.
                                                               
-- Orang normal membaca ini sebagai 5. Mayoritas mereka dengan kekurangan penglihatan warna tidak bisa membacanya atau membacanya dengan benar.
                                                           
 -- Orang normal membaca ini sebagai 3. Mereka yang kekurangan merah-hijau membaca ini sebagai 5. Mereka yang buta warna total tidak bisa membaca angka apapun.

--Dalam menelusuri garis berkelok-kelok antara dua X, orang yang normal menelusuri sepanjang garis Ungu dan Merah, tetapi pada penderita butawarna protanopia dan protanomalia kuat, hanya garis ungu yang ditelusuri, dan pada penderita protanomalia ringan, kedua baris adalah ditelusuri tetapi garis ungu lebih mudah untuk mengikuti. Sedangkan pada deuteranopia dan deuteranomalia kuat hanya garis merah yang ditelusuri, dan pada penderita deuteranomalia ringan kedua garis ditelusuri tetapi garis merah lebih mudah untuk diikuti.


          MELAKUKAN TEST BUTA WARNA BUKU ISHIHARA

Alat-alat :
Buku pseudo isochromatis dari ishihara yang terdiri dari 38 gambar atau angka yang berwarna-warni.

Cara kerja :
1.     Letakkan buku ishihara tepat 90 derajat dari mata probandus dengan jarak kurang lebih 75 cm dalam ruangan dengan intensitas cahaya yang baik.
2.     Probandus disuruh untuk menyebutkan angka yang dilihatnya pada buku ishihara tes.
3.     Untuk menjawab no. 1- 25, menjawab tidak boleh lebih dari 3 detik.
4.     Bila pun beberapa jawaban tidak bisa terbaca, maka terus dilanjutkan no.26 – 38 dan waktu pembacaan ini tidak boleh lebih dari 10 detik.
5.     Pada gambar no. 22 – 25 , ini diperlukan untuk menentukan macam buta warna protan/ deutran.


DISKUSI PERTANYAAN

1.         Mungkinkah seorang wanita menderita butawarna?, bagaimana keturunannya kalau wanita tersebut menikah dengan laki-laki yang butawarna?
Jawab:
Seorang wanita tetap memilki kemungkinan buta warna. Apabila wanita tersebut buta warna dan menikah dengan laki-laki buta warna, maka hampir dapat dipastikan anak tersebut buta warna, apapun jenis kelaminnya. Namun, apabila wanita tersebut heterozigot/carrier, maka sifat tersebut akan muncul pada anak laki-laki dan masih memiliki kemungkinan mempunyai anak perempuan yang buta warna sebesar 50%.

2.         Mengapa butawarna banyak terdapat pada laki-laki?
Jawab:
Karena buta warna merupakan sifat yang terpaut kelamin, dan dibawa oleh gonosom. Buta warna merupakan salah satu sifat resesif yang menempel pada kromosom x. Karena laki-laki hanya memiliki satu kromosom x, maka bila seorang laki-laki memiliki kromosom x yang resesif, ia akan menunjukkan sifat buta warna. Berbeda dengan perempuan yang mempunyai dua kromosom x. Bila salah satunya memiliki sifat resesif, maka akan ditutupi oleh kromosom x lainnya.

3.         Dapatkah suami isteri yang normal menghasilkan keturunan yang butawarna?
Jawab:
Suami istri yang normal masih mungkin menghasilkan keturunan yang buta warna karena mungkin saja salah satu orang tuanya normal tetapi bersifat carier (pembawa) dan jika keturunan tersebut berjenis kelamin laki-laki. Keturunan yang berjenis kelamin perempuan tidak mungkin menderita buta warna karena memiliki dua buah sepasang kromosom X.


REFERENSI :
Supriyanto, Lukman, dkk. 2013. PEDOMAN DAN LEMBAR KERJA PRAKTIKUM ANATOMI FISIOLOGI MANUSIA. Universitas Pekalongan : Pekalongan


lampiran :