Saturday, September 24, 2016

TIPS SUPAYA CEPET MOVE ON DAN TIDAK BERLARUT-LARUT TERJEBAK NOSTALGIA




Hai..hai.. apa kabar sob ? semoga kalian semua dalam keadaan sehat wal-afiat aamiin.. Pada kesempatan yang indah ini (hehee) aku bakalan sharing sedikit informasi yang dijamin bermanfaat buat kehidupan kalian kedepannya (hahayyy).
“Move on” mungkin beberapa orang gampang ya buat move on dari beberapa masalah yang sedang ia hadapi. Namun tahukah kalian bahwa gak semua orang itu gampang buat “Move on” dan melangkah lagi kedepan. Terkadang seseorang butuh waktu dan perjuangan yang cukup buat yang namanya “Move on”.
Mungkin diantara temen-temen ada yang pernah ngalamin yang namanya susah move on. WHAT?? SUSAH MOVE ON?? Bawaannya kejebak nostalgia mulu (kayak lagunya jeng Raisa “Terjebak Nostalgiaaaa”) pasti itu bikin temen-temen uring-uringan gak jelas, galau-galau gemes, bete tingkat dewa, gak mood untuk menjalani hari-hari. Rasanya super duper gak punya semangat broh, huhuhuuu -_- . So buat temen-temen yang ngalamin nasib tragis memilukan semacam itu, gak perlu khawatir, dan gak perlu galau-galauan lagi. Aku ada tips-tips buat kalian-kalian, seriusss, simak yaa.. this is it..
1.      Izinkan dirimu untuk mempunyai waktu “sendiri”
Yaa.. izinkan dirimu untuk menikmati waktu sendiri tanpa ada seorang pun yang mengganggumu. Dalam kesendirian itu kamu bisa melakukan kegiatan yang dapat membuat kamu tenang, fresh dan enjoy, seperti mendengarkan musik relaksasi, meditasi, olahraga yoga, membaca buku-buku motivasi agar dirimu bisa lebih bersemangat, dan aktivitas lain sebagainya.
2.      Bercerminlah untuk “mengintrospeksi diri”
Setelah cukup tenang hati dan pikiranmu, selanjutnya lakukan introspeksi terhadap dirimu. Apa saja kesalahan di masa lalu, agar kesalahan itu tak kembali terulang. Jadilah pribadi yang lebih baik lagi, belajarlah dari kesalahan-kesalahan itu.
3.      Belajarlah “mengikhlaskan”
Milikilah hati yang ikhlas dengan mengikhlaskan kesalahan-kesalahan / kenangan-kenangan di masa lalu yang pernah kau buat maupun seseorang buat terhadap dirimu yang menjadi penghalangmu untuk “Move on”. Tak semestinya diingat-ingat lagi. Yang lalu biarkanlah berlalu, ikhlaskan saja. Jadikan pembelajaran di hidupmu. Biarkan dirimu maju melangkah kedepan, kehidupanmu masih panjang. Masih banyak pintu kebahagiaan menunggumu diujung sana, jangan sia-siakan hanya dengan terus berlarut-larut menangisi yang entah.
4.      Lakukanlah “aktivitas yang produktif”
Setelah berhasil mengikhlaskan, izinkan dirimu untuk mulai membuka diri kembali di depan masyarakat dan inilah saatnya dirimu terlahir kembali. Tak perlu terburu-buru, pelan saja. Lakukan aktivitas produktif, hobimu mungkin, misalnya memasak, menulis, membaca, berolahraga, melukis, dan lainnya. Saatnya dirimu kini membuka diri dan move on.

Jangan patah semangat karna belum bisa move on. Kalau kamu punya tekat yang bulat, sesulit apapun kamu pasti bisa kok. Kuncinya cuma satu, kamu harus ikhlas lilahita’ala.. It’s OK.. Mungkin kamu butuh waktu.. Semangat teruss ya.. Semoga tips ini bisa bermanfaat aamiin ^^
(Anna Lisstya, 2016)

SEDIAAN ORAL (Tablet, Kapsul) YANG TIDAK BOLEH DIGERUS


Assalamualaikum.wr.wb
Salam sehat keluarga indonesia !!! Kali ini saya akan memberikan informasi kesehatan tentang “SEDIAAN ORAL (Tablet, Kapsul) YANG TIDAK BOLEH DIGERUS”. Mari jadilah masyarakat yang cerdas.. Simak informasinya disini yuk.. Cekidot.. ^^
MENGAPA ??
Sebagian besar masyarakat nampaknya cuek saja ya tentang masalah ini. Padahal informasi ini jelas penting sekali untuk diketahui oleh seluruh kalangan masyarakat. Intinya adalah bahwa ternyata tidak semua obat oral (Tablet, Kapsul) boleh digerus. Kita paham benar bahwasanya tidak semua masyarakat kita baik anak-anak maupun dewasa dapat mengkonsumsi (menelan) obat sediaan oral seperti tablet / kapsul, oleh sebab itu kadang-kadang terpaksa harus mengkonsumsinya dengan cara digerus terlebih dahulu. Atau kondisi lain misalnya terpaksa digerus karena obat harus dibuat campuran serbuk / puyer terbagi-bagi (oleh tenaga kefarmasian). Namun perlu diingat bahwa tidak semua sediaan oral dapat digerus karena ada beberapa bentuk sediaan oral yang diformulasikan secara khusus dengan tujuan tertentu. Seperti formulasi obat agar diabsorpsi di usus bukan di lambung atau tempat pelepasan lainnya seperti dibawah lidah, atau agar zat aktif dilepaskan secara perlahan-lahan untuk mengatur jumlah bahan aktif yang bisa masuk kedalam darah. Oleh karena itu adanya “penggerusan” akan mempercepat pelepasan dan absorpsi obat kedalam saluran sistemik / darah dan akan mempercepat habisnya obat dari dalam darah karena dieliminasi atau bahkan dapat meningkatkan resiko efek samping ataupun efek toksik. Tuh kan ngeri akibatnya.... !!!
FORMULASI ??
Bentuk sediaan yang tersedia bisa dalam bentuk tablet / kapsul. Sediaan tersebut diformulasikan dengan teknologi mikrokapsulasi, yaitu suatu teknik untuk mengatur agar bahan aktif terselaput / terselubungi oleh bahan tambahan, sehingga pelepasannya dapat diatur atau diperlambat dan juga sekaligus dapat untuk membungkus (coating) sedemikian rupa agar bahan aktif tidak rusak oleh karena zat yang terdapat di dalam mulut atau lambung seperti asam, enzim, atau lainnya. Sediaan tersebut dinamakan sediaan enteric coated, sustained-release, extended-release, controlled-release, retard, sublingual / buccal.
PEMAKAIAN ??
Dalam pemakaian / penggunaan sediaan tersebut dilakukan dengan ditelan secara utuh, tidak boleh dikunyah, digerus, dipatahkan, atau dihancurkan.
~ Sediaan salut enterik (enteric coated / EC)
Sediaan ini dimaksudkan agar zat aktif akan dilepaskan dan diabsorpsi atau dikehendaki berkhasiat didalam usus halus. Bertujuan untuk mencegah iritasi lambung atau rusaknya obat karena tidak stabil di lambung. Oleh karena itu adanya penggerusan akan berakibat iritasai lambung atau hilangnya potensi obat. Contoh obat ini antara lain : Depacote, Dicloflam, Hexpharm, Voltaflam dan lainnya.
~ Sediaan lepas lambat (SR = sustained-release / XR = extended-release / CR =  controlled-release / retard, Depo)
Sediaan ini diformulasi khusus agar bahan aktif dilepaskan dari sediaan secara bertahap, terkendali, atau dalam waktu panjang / lama. Formulasi sediaan ini dilakukan dengan cara mengikat atau membungkus bahan aktif dengan bahan tambahan tertentu, sehingga dapat dilepaskan dengan proses pelarutan perlahan, reaksi biokimia didalam tubuh atau proses lain. Contoh obat ini antara lain : Adalat, Euphyllin, Glucophage, Vitalong C, Voltaren dan lainnya.
~ Sediaan sublingual atau bukal
Pemberian obat melalui sublingual (dibawah lidah) atau bukal (diantara pipi dan gusi) dimaksudkan agar obat diabsorpsi segera melalui aliran darah disekitar bawah lidah atau diantara pipi dan gusi. Oleh karena itu penggerusan atau pemberiannya melalui nagogastric tube (NGT) akan menjadi tidak efektif atau jauh berkurang efektivitasnya. Contoh obat ini antara lain : Farsorbid, Isodril, Isosorbid dinitrat (ISDN), Sosorbid dinitrat, dan lainnya.

Dikutip dari :
Redaksi ISO Indonesia, 2012, Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 47 - 2012 s/d 2013, ISFI Penerbitan, Jakarta.

Demikian yang dapat saya informasikan, semoga dapat bermanfaat. Salam sehat keluarga indonesia ^^
(Anna Lisstya, 2016)

Obat-obatan dan Peralatan Medis yang Harus disediakan di Rumah

Assalamualaikum.wr.wb.
Salam sehat keluarga indonesia !!! Pada kesempatan ini saya akan posting tentang informasi kesehatan yaitu mengenai ”Obat-obatan dan Peralatan Medis yang Harus disediakan di Rumah”. Langsung saja mari kita simak, cekidot ^^.
Setiap rumah dianjurkan untuk menyediakan beberapa macam obat-obatan dan peralatan medis sederhana, yang biasanya disimpan di dalam kotak obat / kotak P3K. Hal tersebut mutlak diperlukan, sebab sakit bisa terjadi mendadak tak kenal waktu misalnya saja demam tinggi pada saat tengah malam. Agak repot jika kita harus keluar tengah malam untuk membeli obat demam di Apotek (yang buka 24 jam), namun jika kita mempunyai persediaan obat penurun panas di rumah (kotak P3K)  tentu hal itu akan jauh lebih memudahkan kita. Yaa... tidak...?
Umumnya obat-obatan yang disediakan di kotak P3K adalah obat-obatan sederhana dengan zat aktif yang relatif cukup aman, sehingga pada saat pemakaiannya tidak membutuhkan pengawasan langsung dari tenaga medis, cukup dengan memperhatikan petunjuk yang tertera pada kemasan obat tersebut. Untuk menjamin keamanan penggunaan obat pastikan membeli obat beserta kemasannya. Juga pastikan obat-obatan yang tersedia di rumah cocok bagi anggota keluarga kita. Lebih baik lagi jika obat-obatan tersebut sudah dikonsultasikan dengan dokter mengenai jenis, dosis, dan indikasi serta petunjuk penggunaan.
Berikut ini adalah beberapa obat-obatan dan peralatan medis  sederhana yang harus disediakan di rumah beserta penjelasannya :
1.        Obat Penurun Panas
Parasetamol adalah obat penurun panas yang paling sering digunakan, karena parasetamol aman untuk anak-anak dan juga memiliki efek untuk menghilangkan rasa sakit.
2.        Termometer
Termometer yang aman digunakan untuk anak-anak adalah termometer digital. Termometer ini tersedia di apotek-apotek. Termometer berfungsi untuk mengukur suhu tubuh. Setelah termometer digunakan, bersihkan dengan air sabun atau antiseptik sebelum disimpan kembali.
3.        Krim Steroid
Krim steroid seperti hidrokortison, digunakan untuk penyakit gatal-gatal dengan bintik merah dan bengkak akibat reaksi gigitan serangga, kena sinar matahari, dan lain sebagainya.
4.        Antihistamin
Antihistamin digunakan untuk mengobati gejala alergi, baik berupa gatal-gatal, batuk, pilek, maupun demam.
5.        Oralit
Oralit berguna untuk menggantikan cairan tubuh yang hilang akibat diare yang terus-menerus.
6.        Salep Luka Bakar
Salep ini digunakan untuk daerah yang terkena luka bakar.
7.        Obat Sesak Napas
Apabila salah seorang dari anggota keluarga ada yang mempunyai riwayat asma maka obat tersebut wajib disediakan di rumah. Kita meminta resep dan obat sesak napas kepada dokter. Jika obat ini tinggal sedikit, maka segeralah meminta resep lagi, jangan sampai kehabisan. Obat ini tersedia dalam berbagai macam bentuk antara lain : sirop, tablet dan spray / semprot.
8.        Obat AntiKejang
Obat ini harus disediakan di rumah bagi anggota keluarga yang mempunyai riwayat kejang.
9.        Peralatan Medis Lain
Peralatan medis lain yang harus disediakan dirumah antara lain : kasa steril, plester, kain perban, dan antiseptik. Hal itu berguna jika anggota keluarga kita mengalami kecelakaan kecil, seperti luka karena jatuh, terkena pisau, dan lainnya.

Dikutip dari :
Savitri, L.E., & Rahayu, F., 2011, P3 untuk Ananda di Rumah, Metagraf, Solo.

Sekian, semoga informasi ini dapat bermanfaat. Salam sehat keluarga indonesia ^^

(Anna Lisstya, 2016)