Saturday, September 24, 2016

SEDIAAN ORAL (Tablet, Kapsul) YANG TIDAK BOLEH DIGERUS


Assalamualaikum.wr.wb
Salam sehat keluarga indonesia !!! Kali ini saya akan memberikan informasi kesehatan tentang “SEDIAAN ORAL (Tablet, Kapsul) YANG TIDAK BOLEH DIGERUS”. Mari jadilah masyarakat yang cerdas.. Simak informasinya disini yuk.. Cekidot.. ^^
MENGAPA ??
Sebagian besar masyarakat nampaknya cuek saja ya tentang masalah ini. Padahal informasi ini jelas penting sekali untuk diketahui oleh seluruh kalangan masyarakat. Intinya adalah bahwa ternyata tidak semua obat oral (Tablet, Kapsul) boleh digerus. Kita paham benar bahwasanya tidak semua masyarakat kita baik anak-anak maupun dewasa dapat mengkonsumsi (menelan) obat sediaan oral seperti tablet / kapsul, oleh sebab itu kadang-kadang terpaksa harus mengkonsumsinya dengan cara digerus terlebih dahulu. Atau kondisi lain misalnya terpaksa digerus karena obat harus dibuat campuran serbuk / puyer terbagi-bagi (oleh tenaga kefarmasian). Namun perlu diingat bahwa tidak semua sediaan oral dapat digerus karena ada beberapa bentuk sediaan oral yang diformulasikan secara khusus dengan tujuan tertentu. Seperti formulasi obat agar diabsorpsi di usus bukan di lambung atau tempat pelepasan lainnya seperti dibawah lidah, atau agar zat aktif dilepaskan secara perlahan-lahan untuk mengatur jumlah bahan aktif yang bisa masuk kedalam darah. Oleh karena itu adanya “penggerusan” akan mempercepat pelepasan dan absorpsi obat kedalam saluran sistemik / darah dan akan mempercepat habisnya obat dari dalam darah karena dieliminasi atau bahkan dapat meningkatkan resiko efek samping ataupun efek toksik. Tuh kan ngeri akibatnya.... !!!
FORMULASI ??
Bentuk sediaan yang tersedia bisa dalam bentuk tablet / kapsul. Sediaan tersebut diformulasikan dengan teknologi mikrokapsulasi, yaitu suatu teknik untuk mengatur agar bahan aktif terselaput / terselubungi oleh bahan tambahan, sehingga pelepasannya dapat diatur atau diperlambat dan juga sekaligus dapat untuk membungkus (coating) sedemikian rupa agar bahan aktif tidak rusak oleh karena zat yang terdapat di dalam mulut atau lambung seperti asam, enzim, atau lainnya. Sediaan tersebut dinamakan sediaan enteric coated, sustained-release, extended-release, controlled-release, retard, sublingual / buccal.
PEMAKAIAN ??
Dalam pemakaian / penggunaan sediaan tersebut dilakukan dengan ditelan secara utuh, tidak boleh dikunyah, digerus, dipatahkan, atau dihancurkan.
~ Sediaan salut enterik (enteric coated / EC)
Sediaan ini dimaksudkan agar zat aktif akan dilepaskan dan diabsorpsi atau dikehendaki berkhasiat didalam usus halus. Bertujuan untuk mencegah iritasi lambung atau rusaknya obat karena tidak stabil di lambung. Oleh karena itu adanya penggerusan akan berakibat iritasai lambung atau hilangnya potensi obat. Contoh obat ini antara lain : Depacote, Dicloflam, Hexpharm, Voltaflam dan lainnya.
~ Sediaan lepas lambat (SR = sustained-release / XR = extended-release / CR =  controlled-release / retard, Depo)
Sediaan ini diformulasi khusus agar bahan aktif dilepaskan dari sediaan secara bertahap, terkendali, atau dalam waktu panjang / lama. Formulasi sediaan ini dilakukan dengan cara mengikat atau membungkus bahan aktif dengan bahan tambahan tertentu, sehingga dapat dilepaskan dengan proses pelarutan perlahan, reaksi biokimia didalam tubuh atau proses lain. Contoh obat ini antara lain : Adalat, Euphyllin, Glucophage, Vitalong C, Voltaren dan lainnya.
~ Sediaan sublingual atau bukal
Pemberian obat melalui sublingual (dibawah lidah) atau bukal (diantara pipi dan gusi) dimaksudkan agar obat diabsorpsi segera melalui aliran darah disekitar bawah lidah atau diantara pipi dan gusi. Oleh karena itu penggerusan atau pemberiannya melalui nagogastric tube (NGT) akan menjadi tidak efektif atau jauh berkurang efektivitasnya. Contoh obat ini antara lain : Farsorbid, Isodril, Isosorbid dinitrat (ISDN), Sosorbid dinitrat, dan lainnya.

Dikutip dari :
Redaksi ISO Indonesia, 2012, Informasi Spesialite Obat Indonesia Volume 47 - 2012 s/d 2013, ISFI Penerbitan, Jakarta.

Demikian yang dapat saya informasikan, semoga dapat bermanfaat. Salam sehat keluarga indonesia ^^
(Anna Lisstya, 2016)

No comments:

Post a Comment